Menggunakan Alat Ukur Fiber Optik OPM dan OTDR: Perbedaan antara revisi

Dari Dokumentasi Robie
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+
|+
!No link
!Light Source (dBm)
!
!
!
!
Baris 32: Baris 34:
!
!
|-
|-
!
!
!Pengukuran 1 (dBm)
!Pengukuran 2 (dBm)
!
!
!
|-
|
|
|
|
|
|
Baris 38: Baris 50:
|
|
|-
|-
|
|
|
|
|
|
Baris 44: Baris 58:
|
|
|-
|-
|
|
|
|
|
|

Revisi per 24 Juli 2024 05.33

Untuk memulai menggunakan alat ukur terlebih dahulu kita bisa menggunakan OPM dan alat tembak berupa OLS untuk mengukur kalibrasi. Caranya adalah dengan menancapkan ujung tiap konektor ke OPM dan ujung satunya ke OLS. Panjang gelombang yang dipilih adalah 1310 atau 1550. Pada kedua alat ukur harus diseting dengan panjang gelombang yang sama. Selanjutnya lakukan penancapan konektor untuk yang pertama, kemudian liat dan catat hasilnya (ini disebut dengan kalibrasi 1). Cabut dan sambung kembali untuk mendapatkan kalibrasi berikutnya, karena setiap kali menancapkan dan mencabut konektor hasilnya akan berbeda. Lakukan hingga 3 kali kalibrasi. Contoh hasil kalibrasi sebagai berikut.

Langkah pertama menghitung kalibrasi

Panjang gelombang 1550. (yang disetting di OPM)

Kalibrasi 1 : -07,26

Kalibrasi 2 : -07,26

Kalibrasi 3 : -07,36

Maka rata-rata kalibrasi adalah : 07,29


Langkah kedua mengukur total loss

Jenis Kabel : G625D

Panjang Kabel : 10 meter

Alat Ukur : OPM dan OLS

Panjang Gelombang : 1550

No link Light Source (dBm)
Pengukuran 1 (dBm) Pengukuran 2 (dBm)