Prototype Pada Bisnis Perangkat Keras
KONSEP PROTOTYPE
Prototype adalah contoh yang mewakili sebuah model suatu produk. Prototype berfungsi sebagai alat uji suatu konsep atau proses suatu produk sebelum produk tersebut diperbanyak dan dilempar ke pasaran. Prototype biasanya digunakan sebagai alat evaluasi atas desain baru yang dibuat oleh suatu pemsahaan. Nantinya, prototype tersebut akan dianalisasi secara sistematis. Prototype adalah penyajian data berbasis praktik, bukan teori. Prototype adalah pengejawantahan suatu teori. Dalam sebuah perusahaan, perancangan prototype merupakan langkah yang terdapat di antara fonnalisasi dan evaluasi sebuah ide. Kata "prototype" berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “bentuk primitif". Kata tersebut merupakan bentuk netral dari kata Yunani yang berarti "asli, primitif".
Manfaat Prototype dalam Membangun Produk Perangkat Keras
Kesempurnaan prototype akan berbanding lurus dengan produk akhir. Hal itu sangat terasa pada produk perangkat keras. Dengan adanya portotype, kita bisa melakukan pengujian agar kita bisa mengetahui mana bagian yang masih perlu diberi perbaikan, mana yang sudah bias dipertahankan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah manfaat prototype dalam kaitannya dengan produk perangkat keras computer :
Prototype Dapat Digunakan Sebagai Alat Uji dan Penyempurnaan Suatu Desain Usaha
Mungkin ide kita akan bekerja dengan sempuma dalam semua aspek perencanaan. Namun, ketika kita mulai mewujudkannya secara fisik, maka kita akan menemukan kekurangan dalam bentuk usaha yang kita buat. Itulah sebabnya prototype dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas ide kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang salah dengan ide yang kita ciptakan sampai kita mengeksekusinya menjadi bentuk yang nyata.
Prototype Berfungsi untuk Menguji Performa Berbagai Bentuk Perencanaan
Sebagai contoh, pembuatan mouse pada komputer membutuhkan pengujian yang disesuaikan dengan bagian-bagiannya. Kita tahu bahwa mouse keomputer memiliki 3 bagian, yakni bagian kulit (bagian terluar), bagian otak (bagian elektronik), dan bagian desain (rancangan mouse). Pengujian yang sempuma atas ketiga bagian tersebut akan menghasilkan produk mouse yang menarik untuk dipandang, dan memiliki kepekaan terhadap perintah yang bagus.
Prototype Merupakan Alat Bantu Deskripsi Sebuah Produk
Dengan adanya prototype, kita akan lebih mudah mendeskripsikan bentuk usaha kita. Contohnya, dengan prototype, kita akan mengetahui seluk beluk usaha yang kita buat, mulai dari segi legalitas,finansial, dan lain lain.
Prototype dapat Membuat Orang Lain Menganggap Serius Bisnis Kita
Ketika kita menjumpai mitra bisnis atau pihak penalang dana, akan menjadi lebih meyakinkan apabila kita stidah menyediakan prototype badan usaha yang kita buat. Dengan itu, kita akan menjadi berbeda dari lusinan orang lain yang datang dengan mitra bisnis atau penalang dana hanya dengan ide abstrak. Akibatnya, kita akan dipandang sebagai profesional yang memiliki tujuan nyata, bukan hanya seorang penemu dengan ide yang potensial.
Manfaat Prototype Berikut adalah keuntungan-keuntungan dalam menerapkan prototype dalam pengujian suatu produk
Prototype Dapat Digunakan sebagai Alat Uji dan Penyempurnaan Desain Produk
Mungkin ide kita akan bekerja dengan sempurna dalam aspek teori. Namun, ketika kita mulai mewujudkannya secara fisik, maka kita akan menemukan kekurangan dalam barang yang kita buat. Itulah sebabnya prototype dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas ide kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang salah dengan ide yang kita ciptakan sampai kita mengeksekusinya menjadi bentuk yang nyata.
Prototype Berfungsi untuk Menguji Performa Berbagai Jenis Bahan
Misalnya, kita mungkin lebih tertarik menggunakan bahan logam sebagai bahan utama produk. Namun, ketika kita mengadakan pengujian dengan prototype, kita sadar bahwa bahan plastik memiliki performa yang lebih baik dan memiliki beban biaya lebih rendah bagi produk yang kita buat. Dengan prototype, kita akan dapat membuat produk dengan bahan yang lebih efektif.
Prototype Merupakan Alat Bantu Deskripsi Sebuah Produk
Dengan adanya prototype, kita akan lebih mudah mendeskripsikan produk yang kita buat.
Prototype dapat Membuat Orang Lain Menganggap Serius Bisnis Kita
Dengan membuat prototype, mitra bisnis kita akan menganggap bahwa kita serius dengan bisnis yang kita buat.
Menentukan Konsep Desain Protoype
Sebelum kegiatan menentukan konsep pembuatan prototype desain produk, kita harus mengetahui metode metode dalam konsep desain prototype. Berikut merupakan penjelasan mengenai metode dalam desain prototype.
Prototype Kertas
Adalah pembuatan prototype yang dilakukan di atas sebuah kertas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi pada desain awal produk. Prototype kertas dapat memberikan informasi dalam proses awal pembuatan desain sehingga kita mengetahui apakah kita menuju ke arah yang benar atau salah. Salah satu kelemahan prototype kertas adalah kita akan kesulitan dalam menerapkan desain prototype kertas ke dalam penggunaan nyata. Namun, hal tersebut dapat dimaklumi karena prototype kertas hanya digunakan pada awal pembuatan desain produk.
Prototype Cepat Rapid
Prototyping atau prototype cepat dapat menjadi alat untuk menguji dan mengomunikasi desain yang sedang dikembangkan. Proptotype adalah model produk yang terus mengalami pengembangan. Maka, semakin sesuai suatu prototype dengan produk akhir, maka makin efektif pengujian dalam suatu prototype. Salah satu media yang biasa digunakan dalam rapid prototype adalah kertas (Snyder 2003). Mengapa kertas? Karena kertas adalah bahan yang murah dan tidak membutuhkan banyak skill khusus.
Desain Prototype pada Hardware
Membuat prototype merupakan syarat utama dalam mengembangkan produk perangkat keras. Tidak dipungkiri lagi bahwa mengembangkan perangkat keras merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Kita tidak bias langsung mengharapkan hasil yang maksimal dari 1 prototype saja. Tapi, kita bisa membuat desain prototype dengan memecahnya menjadi beberapa bagian agar bisa mendapatkan prototype yang bekerja secara maksimal. Berikut adalah penjelasannya :
Membuat Cetak Biru Perangkat Keras Elektronik
Langkah pertama dalam membuat prototype perangkat keras elektronik adalah membuat cetak biru yang disebut dengan skematik. Skematik berfungsi memberikan detail tentang perangkat keras elektronik yang kita buat, termasuk cara kerja komponen dalam perangkat keras tersebut. Dalam fase ini, setiap komponen harus diberi spesitikasi dan detail fungsinya.
Membuat Prototype Perantara
Membuat prototype perantara adalah hal yang opsional, tergantung pada anggaran proyek. Protipe perantara dalam perangkat keras elektronik dapat dibuat dengan teknik breadboording (menyambung rangkaian elektronik tanpa menyoldernya).
Membuat Gambaran PCB
Perangkat keras elektronik yang baik harus memiliki PEB yang baik. Untuk itulah desain PCB dan prototypenya harus dibuat semaksimal mungkin. PCB adalah papan yang berfungsi sebagai pusat rangkaian pada semua komponen elektronik. Dengan menggunakan perangkat lunak khusus, kita dapat mengubah skematik PCB yang kita buat menjadi bentuk fisik.
Membangun Prototype
Setelah selesai membuat gambar PCB, kita akan beralih menuju pembuatan prototype PCB secara keseluruhan. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat papan sirkuit kosong. Setelah prototype PCB dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menyolder komponenkomponen yang terdapat pada PCB.
DESAIN PROTOTYPE DALAM KEMASAN PRODUK HARDWARE
Dunia bisnis dan perdagangan dewasa ini menuntut pertumbuhan kurva penjualan mengalami peningkatan dan perturnbuhan di tengah-tengah persaingan produk di pasaran terutama produk sejenis dengan tidak banyak mengeluarkan biaya produksi. Seiring dengan tuntutan tersebut, peningkatan minat beli konsumen menjadi hal mendasar peningkatan penjualan suatu produk. Daya tarik pada suatu produk selain diakibatkan oleh upaya pengenalan produk lewat iklan dan promo juga timbul akibat daya tarik yang ditimbulkan produk itu sendiri. Hal tersebut pula yang menjadi suatu tuntutan mendasar bagi suatu perusahaan atau produsen produk untuk menciptakan daya tarik terhadap calon pembeli dan menimbulkan minat rnembeli. Jawaban atas tuntutan itu tentu adalah daya tarik tersendiri atas produk di pasaran dengan pesaingnya produk serupa. Untuk menciptakan daya tarik pembeli maka diperlukan terobosan kreatif atas produk selain kualitas produk, salah satunya lewat kemasan yang menarik minat beli. Kemasan pada suatu produk mencitrakan dirinya sendiri di pasaran dan berusaha menawarkan dirinya sendiri di tengah-tengah himpitan produk lain. Maka, jika melihat hal tersebut dapatlah kita menyebutkan sebagai upaya komunikasi atas produk diperlukan suatu ciri khas pada produk sebagai identitas, dengan sederhana kita membutuhkan suatu rancangan atas kemasan produk atau membutuhkan desain kemasan pada produk. Ini bertujuan selain untuk penggunaan jangka pendek yakni mengemas produk itu sendiri juga sebagai tujuan jangka panjang yakni branding, sehingga dibutuhkan konsep yang matang dalam perancangannya.
Pengertian Desain Kemasan
Desain Kemasan
Pengertian Desain atau Design Istilah desain berasal dari beberapa serapan bahasa Italia, yaitu kata "designo" yang secara gramatikal berarti gambar dan bermakna:
1) to make preliminary sketehes. 2) to plan and earry out. 3) to form in the mind. dan kata "designare"
Kemasan
Ada beberapa pendapat tentang pengertian kemasan. Pertama, menurut Kotler (1995:200) pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Swatha mengartikan (1980:139) pembungkusan (packaging) adalah kegiatan-kegiatan umum dan perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. Sedangkan menurut Saladin (1996:28) kemasan adalah wadah atau bungkus. Jadi beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan kernasan adalah suatu kegiatan merancang dan memroduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.
Proses Desain Kemasan
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dan desain yang sudah ada sebelumnya. Dalam perancangan atau mendesain suatu kemasan produk dapat kita perhatikan beberapa aspek dasar dalam menentukan kemasan produk itu sendiri, di antaranya :
Daya Tarik Kemasan
Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulus oleh konsumen yang disampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut. Menurut Wiryo (1999:10) daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: daya tarik visual dan daya tarik praktis.
Daya Tarik Visual
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau lebel suatu produk mencakup warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi,teks/tipografo, tataletak(Wirya,1999:28-30).
Warna
Warna adalah suatu mutu cahaya yang dapat dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Warna terbagi dalam kategori terang (mudah), sedang, gelap (tua).
Bentuk
Bentuk kemasan disesuaikan dengan produk pertimbangan yang digunakan adalah pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, perkembangan penjualan, pemejangan dan cara-cara penggunaan kemasan tersebut.
a. Bentuk yang sederhana lebih disukai daripada yang rumit. b. Bentuk yang teratur memiliki daya tarik lebih. c. Bentuk harus seimbang agar menyenangkan. d. Bentuk bujur sangkar lebih disukai dari pada persegi panjang. e. Bentuk cembung lebih disukai daripada bentuk cekung. f. Bentuk bulat lebih disukai wanita, sedang pria lebih menyukai bentuk siku. g. Bentuk harus mudah terlihat bila dipandang dari jauh.
Merek/logo
Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaan adalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini dipandang dapat menaikkan gengsi atau status seorang pembeli. Syarat-syarat logo yang baik adalah: a. Mengandung keaslian b. Mudah dibaca atau di ucapkan c. Mudah di ingat d. Sederhana dan ringkas e. Tidak mengandung konotasi yang negative f. Tidak sulit digambarkan
Ilustri
Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universal yang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. llustrasi ini termasuk fotografi dan gambar-gambar untuk menarik konsumen.
Tipografi
Tipografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk yang ditawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen.
Tata letak
Tata letak adalah paduan semua unsur garis meliputi warna,bentuk, merek ilustrasi, topografi, menjadi suatu kesatuan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan tata letak adalah:
a. Keseimbangan. b. Titik pandang dengan menjadikan satu unsur yang paling menarik. c. Perbandingan ukuran yang serasi d. Tata urutan alur keterbatasan yang sesuai.
Desain Kemasan pada Produk Hardware
Berikut ini adalah penjelasan mengenai desain kemasan dalam produk hardware. Kemasan dalam hal ini bisa merupakan desain pembungkus dan desain casing pada produk hardware. Berikut penjelasannya:
Desain Casing Hardware
Kebanyakan perangkat keras dibungkus dengan casing berbahan dasar plastik. Untuk membuat desain prototype kemasan berbahan plastik, kita akan membutuhkan printer 3D.
1. Buatlah Model 3D dari Casing Tersebut Langkah pertama adalah membuat model 3D casing. Namun, model 3D adalah pekerjaan yang sulit dan memakan banyak biaya. 2. Mencetak Desain Setelah kita mendapatkan model 3D, langkah selanjutnya adalah menectaknya menggunakan printer 3D. Selain printer 3D, kita juga bisa rnenggunakan teknik injeksi molding.
Desain Bungkus Hardware
Dalam kaitannya dengan pembungkus barang, pada esensinya produk perangkat keras memiliki kesamaan prinsip dengan produk lain, seperti makanan, minuman, dan lain-lain. Namun, karena sifatnya yang rawan rusak, maka ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan, yakni:
1. Produk perangkat keras harus dikemas sesuai dengan spesilikasi produk tersebut. 2. Kemasan harus memenuhi persyaratan perlindungan aspek fisik,kimia dan kebersihan. 3. Kemasan harus memenuhi atau bahkan rnelampaui persyaratan persyaratan yang telah disebutkan sebelumnya. 4. Bahan bahan kemasan harus cocok dengan produk yang dikemas sehingga kemasan tidak menimbulkan kerusakan. 5. Bahan berbahan sintetsis dibungkus dengan kemasan yang tak tembus cahaya. 6. Produk yang berpotensi ESD (Electrostatic Discharge) harus dikemas dengan kemasan yang sesuai dengan Dokumen Persyaratan Supplier.